Pengendali Hama Tanaman yang Ramah Lingkungan~Agen Hayati

Pengendali Hama Tanaman yang Ramah Lingkungan~Agen Hayati



Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan tidak seimbang dan pestisida non-dikendalikan sintetis akan memiliki efek negatif pada lingkungan, tanah dan tanaman itu sendiri. Suhardi mengatakan, kepala UPTD Perpanjangan Daerah Perikanan Pertanian dan Pangan IV Pusat Kabupaten Sleman dalam upacara pembukaan kegiatan perlindungan tanaman perlindungan Biodiability di Padukuhan Say, DonoArjo Village, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Kamis (04/25/2019 ).

"Pupuk kimia dan pupuk pestisida kimia dilakukan, yang terus diterapkan tanah menjadi keras, sifat lebih asam, meningkat hama dan penyakit tanaman, menjadi residu di setiap produk, hama penyakit lebih tahan, terjadinya pencemaran air tanah dan mengganggu dengan keseimbangan ekosistem, "lanjutnya.

Oleh karena itu, untuk mengontrol efek samping dari penggunaan sintetis dan pestisida pupuk, petani harus menerima pendidikan tentang tanaman yang sehat dan ramah lingkungan melalui pengembangan pertanian organik sehingga produk konsumsi yang aman dapat dilakukan.

Sejalan dengan Suhardi mengungkapkan, Hadi Pintoko sebagai kepala Donoharjo Village, mengatakan petani harus belajar banyak dari nenek moyang yang selalu memberikan pendayung dalam bentuk bahan organik, sampah organik dari rumah tangga, limbah, limbah pertanian dalam bentuk jerami dan pupuk kandang sehingga tanah tetap kesuburan.

"Kunci jika bumi sehat, mikroba terestrial akan berkembang dengan baik sehingga nutrisi, air dan udara yang dibutuhkan oleh tanaman dapat diserap secara optimal dan hasil tanaman menjadi subur," kata Hadi.

Selain itu Hadi Riboko merayakan keberadaan pelatihan ini yang mengumumkan efek negatif dari penggunaan pupuk dan pestisida kimia tanpa kontrol karena banyak petani sejauh ini. Selain itu, transfer teknologi sangat penting bahwa petani dapat menggunakan septimal mungkin tersedia di lingkungan sekitarnya.

Di hadapan 30 siswa yang tergabung dalam kelompok tani Padukuhan Padukuhan Padukuhan Mandiri, Rahmad Syaifudin dari Balai Pertanian Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Agen Hayati diperkenalkan, yaitu pengangkatan musuh perlindungan Alam UPTD hama dan penyakit yang menyerang tanaman pertanian dalam bentuk mikroorganisme, jamur atau bakteri, dan predator.

Rahmat juga menjelaskan bahwa agen biodegence teoritis dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu, kelompok antagonis yang propagasi menghambat melalui infeksi hama dan penyakit.

"Sebagai contoh, kelompok ini Baccilus dan Baccian Beauver," katanya.

Sementara mereka yang mengontrol pertumbuhan patogen dengan menghambat propagasi mereka untuk kompetisi hidup dan memblokir daerah, misalnya, Trichoderma dan Paeni Bacillus.

Sementara agen biologis yang memiliki potensi untuk hama menekan dan penyakit melalui perakaran kolonisasi dan bersaing dalam penyerapan makanan PGPR (promotor pertumbuhan sayuran Rhizobacter).

Keuntungan dari agenda biologis, dikatakan bahwa kasih karunia menjadi selektif hanya menyerang tujuan organisme Bernawan dan tidak menyerang organisme yang bermanfaat bagi tanaman, tidak ada efek samping, relatif harga murah, seperti yang tersedia di Alam dan tidak menyebabkan resistensi terhadap rencana sasaran lembaga gangguan.

Selain berbagai keuntungan, Hayati ini Agensia juga memiliki sistem defisit kerja yang lambat karena butuh waktu untuk pertumbuhan dan sulit untuk memprediksi keberhasilan, karena tergantung pada kondisi dukungan. Selain itu, agenda Hanyati adalah lebih optimal untuk pencegahan preventif dan non-pengobatan (penyembuhan).

"Ini adalah tantangan petani menunggu dengan sabar, karena hasilnya tidak terlihat langsung," katanya.

0 Response to "Pengendali Hama Tanaman yang Ramah Lingkungan~Agen Hayati"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel